Powered By Blogger

Kamis, 10 November 2011


PENGUMPULAN DATA PADA DESAIN KUANTITATIF

Oleh: Hadi Wijaya



Dalam chapter ini dikhusukan untuk membahas berbagai hal tentang pengumpulan data pada desain kuantitatif baik instrumen penelitiannya maupun kelayakan penggunaan instrumen penelitian tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam penelitian diawali dari  Penyusunan kerangka penelitian yang diperoleh dari problematika penelitian, sebab dari permasalahan akan memunculkan tujuan penelitian, hipotesa penelitian, meskipun ada penelitian yang berangkat tidak dari hipotesa. Dalam hal ini data penelitian diperlukan untuk menguji hipotesa,  menjawab problematika, dan data diperlukan untu mencapai tujuan penelitian .Oleh karena itu problematika penelitian yang dimunculkan hendaknya akan dijawab melalui data penelitian yang diperoleh.
Instrumen penelitian yang telah dirancang haruslah memilki tingkat validitas dan realibilitas yang tinggi. Maka untuk itu terlebih dahulu peneliti harus mengenal konsep validitas dan tealibitas tersebut.
Validitas adalah penilaian kelayakan suatu pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya atau keputusan yang dihasilkan dari data dan skor yang ada. Dengan kata lain, validitas adalah konsep dari situasi tertentu: Hal ini dinilai tergantung pada tujuan, populasi, dan karakteristik lingkungan di mana pengukuran berlangsung. Hasil tes dapat berlaku dalam satu situasi namun tidak valid pada situasi lain. contoh sutu tes valid untuk para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) belum tentu valid untuk tingkat Sekolah Dasar (SD).
Secara metodologis validitas suatu tes dapat dibuktikan dengan beberpa cara yaitu:
a.      Evidence Based on Test Conten (conten validity), Evidence Based on Test Conten pada umumya ditentukan melalui pertimbangan para ahli. pertimbangan tersebut dilakukan  dengan cara seperti berikut, para ahli, pertama dimunta untuk mengamati secara cermat semua item tes yang hendak divalidasi. Kemudian mereka diminta untuk mengoreksi item-item yang telah di buat. Dan pada akhirnya mereka juga diminta untuk memeberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan kecukupan isi yang hendak diukur, biasanya bukti dikumpulkan para ahli meneliti dengan isi dari instrumen dan menunjukkan sejauh mana mengukur kriteria atau tujuan yang telah ditentukan. Para ahli juga mengunakan ini untuk menilai kekritisan relatif, atau kepentingan, dari berbagai bagian dari instrumen.
b.  Evidence Based on Contrasted groups, Evidence Based on Contrasted groups
Pendekatan langsung untuk menetapkan validitas yaitu untuk  melihat apakah kelompok yang berbeda menanggapi seperti yang diperkirakan.
c . Evidence Based on response processes, Bukti didasarkan pada proses respon difokuskan pada analisis strategi perfomance atau tanggapan terhadap tugas-tugas tertentu dan apakah strategi ini dan tanggapan yang konsisten dengan apa yang dimaksudkan untuk diukur.
Reliabilitas, Menurut Fraenkel (1993; 146) dikatakan,” Reliabilitas adalah konsistensi skor, dan stabilitas data dari instrument penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono (2007; 364) dikatakan,” reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.” Secara umum lima jenis perkiraan keandalan (reliabilitas) yaitu stabilitas, kesetaraan dan stabilitas, konsistensi internal, dan kesepakatan
Dalam desain kuantitatif Terdapat lima (5) macam teknik pengumpulan data, yaitu:
a.      Paper and Pencil Test, Yaitu serangkaian test yang berisi daftar pertanyaan yang disajikan kepada subjyek penelitian dengan menuliskan jawabannya pada kertas atau komputer.
b.      Assesment Alternatif, Berbeda jauh dengan bentuk paper and pencil test, Assesment Alternatif di desain untuk menyediakan cara lain dalam melihat prestasi dan performan pelajar
c.       Kuesioner / Angket, Adalah daftar sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang hal hal yang ingin diketahui. Angket merupakan jenis teknik pengumpulan data yang paling banyak digunakan
d.      Interview / Wawancara, Wawancara dalam pengumpulan data kuantitatif sesungguhnya dalah penyajian angket/kuesioner dalam bentuk verbal/lisan, sehingga langkah –langkah dalam menyusun wawancara ini sama dengan persiapan dalam menyusun angket/kuesioner.
e.       Observasi, Merupakan cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati terhadap objek yang diteliti, observasi adalah pengamtan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada obyek penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar