Powered By Blogger

Selasa, 13 Desember 2011

 Diskusi metodologi penelitian pendidikan



DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

oleh; Hadi Wijaya

Penelitian kualitatif diawali dengan asumsi,  sudut pandang umum,  pemakaian yg dapat digunakan dalam lensa teori,  dan penyelidikan studi masalah penelitian bahwa individu atau grup itu disebabkan oleh problem manusiawi. Untuk mempelajari hal ini, peneliti kualitatif menggunakan pendekatan kualitatif untuk penyelidikannya, kumpulan data yang alami untuk orang dan tempat dalam penelitian, dan analisis data induktif serta menampilkan corak atau tema. Laporan tertulis terakhir atau presentasi meliputi pendapat partisipan, refleksifitas peneliti, serta deskripsi dan interpretasi kompleks suatu masalah, Creswell (2007) .

KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF
1.     Natural setting                 : Penelitian tentang tingkah laku yang terjadi atau dulu terjadi secara alami
2.     Context sensivity             : Perhatian pada faktor situasional
3.     Direct data collection      : Peneliti mengumpulkan data langsung dari sumber
4.     Rich narrative description: Narasi detail yang menyajikan penjelasan mendalam tentang tingkah laku
5.     Process orientation          : Berfokus pada mengapa dan bagaimana tingkah laku terjadi
6.     Analisa data induktif       : Penyeragaman atau penyamaan terbentuk dari gabungan berbagai informasi yang terpadu
7.     Sudut pandang partisipan           : Focus pada pemahaman, deskripsi, label, dan makna partisipan
8.     Emergent Design              : Desain yang muncul dan berubah-ubah sesuai lokasi penelitian
9.     Kerumitan pemahaman dan penjabaran : Pemahaman dan penjabaran itu kompleks, dengan perspektif yang berbeda-beda.

PERTANYAAN PENELITIAN
  Research Questions (Pertanyaan Penelitian), Setiap penelitian diawali dengan pertanyaan dan tujuan yang sesuai.
  Tujuan, Berdasarkan sejarah peneliti kualitatif mengutip dua tujuan pokok suatu penelitian yaitu untuk mendeskripsikan dan menyelidiki, dan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan.
KEGUNAAN PENELITIAN KUALITATIF
  1. Kontribusi kepada Teori penelitian dengan tekhnik studi kasusnya sangat cocok untuk melakukan pengungkapan (exploratory) dan penemuan (discovery).
  2. Kontribusi kepada Praktek Penelitian kualitatif dapat memberikan deskripsi dan analisis detail tentang suatu praktek, proses, maupun events/ kejadian. Beberapa mempelajari dokumen yang sedang terjadi, dan yang lain mempelajari pemahaman partisipan yang terus berkembang dalam sebuah praktek untuk mengembangkan praktek tersebut.
  3. Kontribusi kepada Kebijakan Penelitian kualitatif yang menggunakan rancangan studi kasus juga memberi kontribusi kepada bentuk, implementasi, dan modifikasi kebijakan. Penelitian seperti ini secara berkala mengidentifikasi masalah-masalah yang menimbulkan ajakan atau himbauan untuk memodifikasi aturan atau regulasi, dan juga untuk membantu para pembuat kebijakan mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang.
  4. Kontribusi untuk Masalah dan Tindakan Sosial Studi kritis seringkali bertujuan pada revisi dan transformasi historis, erosi pengabaian, dan kekuasaan. Beberapa studi berfokus pada pengalaman hidup suatu grup ras dan suku, kelas sosial, dan masalah gender.
  5. Dasar Pembenaran Lain, Masalah yang mungkin terjadi yang berhubungan dengan pengumpulan data-data valid dapat menjadi dasar pembenaran rancangan studi kasus kualitatif. Kontribusi bagi studi khusus, yang tidak mungkin diteliti dengan penelitian yang biasa : penelitian bagi orang yang sibuk, ada hambatan bahasa, topik yang kontoversial atau rahasia.

STRATEGI SAMPLING KUALITATIF
  1. Pemilihan Lokasi yaitu sebuah lokasi yang dipilih untuk menempatkan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan atau peristiwa yang ingin diteliti.
  2. Pengambilan Sampel Komprehensif, Pengambilan sampel komprehensif  dengan mempertimbangkan, di mana setiap peserta, kelompok, situasi, event, atau peristiwa.
  3. Sampling Variasi Maksimum, Sampling variasi maksimum, atau pengambilan sampel kuota, adalah strategi untuk memberi pencerahan/variasi terhadap aspek-aspek yang berbeda dari masalah penelitian.
  1. Snowball Sampling, Snowball sampling yang juga disebut sampel jaringan adalah  penentuan sampel dengan menggunakan partisipan lain untuk melengkapi informasi dari pertisipan terdahulu.
  2. Sampling Berdasarkan Jenis Kasus, Strategi pengambilan sampel lainnya digunakan ketika studi memerlukan sebuah pertimbangan dari kasus jenis tertentu yang memiliki kekhasan dan keistimewaan, misalnya karena keahliannya, reputasi nya, konsepnya, kekritisannya, kebijaksanaannya dll.
  3. Ukuran sampel, penelitian kualitatif melihat penentuan sampel sebagai suatu proses yang dinamis, bertahap, sebagai tim, tidak ditetapkan sebelumnya secara pasti.

PANDUAN UNTUK MENENTUKAN UKURAN SAMPEL.
1.     Tujuan penelitian. Sebuah studi kasus yang deskriptif / eksploratori mungkin tidak perlu banyak orang seperti studi self-contained yang deskriptif / jelas. Selanjutnya, studi fenomenologis biasanya memiliki informan kurang dari yang dibutuhkan teori dasar untuk menghasilkan konsep-konsep padat.
2.     Fokus penelitian. Sebuah studi yang terfokus pada proses pada satu lokasi mungkin memiliki lebih sedikit peserta dari pada peserta studi wawancara dengan menggunakan sampel jaringan.
3.     Strategi pengumpulan data primer. Peneliti kualitatif dipandu oleh keadaan. Sebagai contoh, sebuah studi mungkin memiliki ukuran sampel yang kecil, namun peneliti dapat terus-menerus kembali ke situasi yang sama atau informan yang sama, mencari konfirmasi.
4.     Ketersediaan informan. Beberapa informan yang langka dan sulit untuk menemukan lainnya relatif mudah untuk mengidentifikasi dan menemukan.
5.     Kelebihan data. Akan menambahkan orang atau kembali ke lokasi dan menghasilkan wawasan.
6.     Peneliti menyerahkan ukuran sample yang diperoleh untuk di ulas bersama. Para peneliti mengajukan ukuran sampel minimum untuk diamati dan kemudian terus menambah sampel selama studi berlangsung.
VALIDITAS DESAIN
  Validitas desain menunjukkan tingkat kejelasan fenomena hasil penelitian sesuai dengan kenyataan.
  Validitas desain menunjukkan sejauh mana tingkat interpretasi dan konsep – konsep yang diperoleh memiliki makna yang sesuai antara partisipan dengan peneliti.
Strategi untukmeningkatkan validitas

Validitas penelitian kualitatif terletak pada teknik pengumpulan dan analisis data. Validitas tersebut dapat dicapai melalui kombinasi dari sepuluh strategi peningkatan validitas, yaitu:
1)     Pengumpulan data yang relatif lama: memungkinkan analisis dan melengkapi data secara berangsur agar memungkinkan ada kesesuaian antara temuan dan kenyataan.
2)     Strategi multi metode: memungkinkan melakukan panduan beberapa teknik pengumpulan data seperti: wawancara, observasi, studi dokumenter, dan sumber (kepala sekolah, guru, siswa) dalam pengumpulan dan analisis data (triangulasi).
Strategi untuk meningkatkan refleksivitas
  1. Peer debrifer (memilih teman) yang dapat membantu mempermudah analisis dan interpretasi data.
  2. Membuat catatan harian (field log) yang memuat tanggal, jam, tempat, orang dan kegiatan yang berhubungan dengan partisipan.
  3. Jurnal lapangan yaitu catatan tentang kegiatan dan perubahan – perubahan yang dibuat selama proses pengumpulan data, alasan perubahan, dan perkiraan validitas data.
  4. Catatan tentang pertentangan etika, keputusan dan tindakan dalam jurnal lapangan.
  5. Teknik pengelolaan pencatatan data, pengkodean, pengelompokan.
  6. Melakukan kegiatan konfirmasi formal seperti survai, kelompok utama, wawancara.
  7. Melakukan kritik diri dengan mengajukan pertanyaan tentang peranan dan kegiatan pada seluruh proses penelitian.

PERLUASAN TEMUAN PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi analitis tentang fenomena – fenomena secara murni yang bersifat informatif dan berguna bagi masyarakat, peneliti, pembaca, dan juga partisipan. Sepuluh komponen desain yang mempengaruhi perluasan temuan :
  1. Peranan peneliti dalam menjalin hubungan sosial dengan partisipan.
  2. Pemilihan informan : kriteria, alasan dan penentuan informan dilakukan dalam kaitan dengan sempel purposif.
  3. Konteks sosial : pengumpulan data dirancang dalam tatanan sosial, baik fisik, sosial, hubungan interpersonal maupun fungsional.
  4. Strategi pengumpulan data : menggunakan macam – macam metode meliputi wawancara mendalam, pengamatan, partisipasif,dan dokumen (triangulasi).
  5. Strategi analisis data: digambarkan prosesnya dengan jelas dan hati - hati.
  6. Narasi murni : deskripsi yang padat disajikan secara naratif – analitik
  7. Kekhasan : kelompok atau lokasi yang memiliki karakteristik yang istimewa.
  8. Premis – premis analtis : teori – teori dasar dan kerangka pemikiran penelitian.
  9. Penjelasan alternatif : rencana penjelasan yang dapat diterima dan ditolak.
  10. Kriteria lain setelah penelitian selesai.
  Kriteria lain setelah penelitian selesai :
  1. Etnografi : penjelasan menyeluruh tentang kompleksitas kehidupan kelompok.
  2. Fenomenologi : pemahaman tentang esensi dari pengalaman hidup, diajukan pertanyaan lebih banyak.
  3. Studi kasus : pemahaman tentang situasi nyata, dorongan penentuan keputusan.
  4. Teori dasar : konsep atau proposisi berkenaan dengan ilmu sosial, mengadakan verifikasi dengan desai yang lebiih terstruktur.
  5. Tradisi kritis : memberi informasi pada partisipan tentang situai dan kesempatan yang ada pada mereka dan mengembangkan penelitian lebih lanjut, rangsangan tindakan.

ETIKA PENELITIAN KUALITATIF
  Etika dalam Penelitian lapangan, Sebuah desain penelitian yang kredibel melibatkan tidak hanya memilih informan dan strategi penelitian yang efektif tetapi juga mengikuti etika penelitian. Peneliti kualitatif perlu merencanakan bagaimana mereka akan menangani dilema etika dalam pengumpulan data interaktif.
  Etika dalam Penelitian di lapangan, Kebanyakan peneliti kualitatif menggunakan diskusi dan negosiasi untuk menyelesaikan dilema etika dalam pekerjaan lapangan. Negosiasi berkisar sekitar mendapatkan konsensus mengenai prioritas situasional.
  Diinformasikan sebagai sebuah dialog, dalam mendapatkan izin, para peneliti yang paling memberikan jaminan kerahasiaan peserta dan anonimitas dan menjelaskan tujuan penggunaan data.
  Kerahasiaan dan Anonimitas, Para peneliti memiliki tanggung jawab ganda untuk melindungi rahasia individu dari orang lain dalam pengaturan dan untuk melindungi para informan dari masyarakat pembaca umum.
  Keleluasaan Pribadi dan Pemberdayaan, menurut (christians 2000, hal 145) penelitian kualitatif adalah otentik memadai ketika memenuhi tiga kondisi mewakili beberapa suara, meningkatkan ketajaman moral dan mempromosikan transformasi sosial serta keadilan harus menjadi bagian dari pemikiran peneliti, tindakan, dan moralitas pribadi.
  Merawat dan keadillan, Sebuah rasa peduli dan keadilan harus-menjadi bagian dari pemikiran peneliti, tindakan, dan moralitas pribadi.
 
Standar kelayakan
            Desain penelitian kualitatif harus memenuhi beberapa kriteria untuk dinilai layak sebagai desain yang baik :
  1. Apakah studi hanya difokuskan pada satu fenomena, dan apakah fokus masalah telah dirumuskandengan jelas dan terbatas?
  2. Apakah cara pencairan, tujuan, pertanyaan penelitian dan desain dirumuskan dengan jelas?
  3. Apakah tekhnik penentuan sampel purposif untuk mengidentifikasi kasus yang kaya informasi telah dirumuskan?apakah strategi penentuan sampel telah  dirumuskan dengan jelas agar dieroleh kelompok atau kasus yang kaya dengan informasi?
  4. Apakah ukuran sampel minimal telah ditentukan?apakah ukuran sampel secara logis dapat memberikan data tentang fenomena dalam waktu yang tersedia?
  5. Apakah desain disajikan secara detail untuk menjamin validitas, apakah strategi pengumpulan data seperti pengumpulan data yang cukup lama, pengumpulan data deskriptif secara cermat, dan kasus negatif telah dirumuskan?


Pertanyaan dalam diskusi:
1.     Bagaimankah cara menghindari subjektivitas dalam penelitian?
2.     Bagaimanakah cara menganalisis data kualitatif?
3.     Mengapa penelitian kualitatif desainnya berbentuk  induktif, mengapa tidak deduktif?
4.     Apakah yang dimaksud dengan data jenuh?
5.     Bagaimanakah seharusnya menyusun latar belakang tesis?
jawaban
1.     Subjetivitas merupakan karakteristik khas yang membedakan  penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif, jadi bias disimpulkan bahwa subjektivitas mutlak ada dalam penelitian kualitatif.
2.     (dibahas pada BAB berikutnya)
3.     Kembali kekarakteristik penelitian kualitatif (induktivis). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengkaji tentang fenomena atau kejadian yang berlangsung dalam situasi social tertentu. Kegiatan peneliti adalah mengamati, mencatat, bertanya, dan menggali sumber yang erat kaitannya dengan kegiatan yang terjadi pada saat itu. Hal ini berbeda dengan kuantitatif yang berangkat dari seperangkat teori yang akan diuji kebenarannya dilapangan (deduktif).
4.     Data jenuh merupakan: perbedaan informasi yang diberikan oleh sumber data.
5.     Jenis penelitian yang digunakan ikut mewarnai latar belakang penelitian: pemaparan bisa berbentuk induktif (penelitian kualitatif) ataupun deduktif (penelitian kuantitatif) / berbentuk piramida kerucut atau piramida kerucut terbalik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar